JOGJA‑‑ Untuk membangkitkan kembali kesadaran masyarakat khususnya kawula muda terhadap budaya melalui suatu kegiatan sosial dalam kemasan budaya, SMA Negeri 3 Yogyakarta akan menggelar acara bertajuk "Angkringan Budaya". Konsep dasar dari kegiatan ini adalah melihat sisi lain dari budaya tradisional di era modernisasi atau pembangkitan kembali budaya tradisional yang dikemas dengan sesuatu yang baru.
Menurut rencana "Angkringan Budaya" akan dilangsungkan pada tanggal 4 ‑ 10 April 2010 mendatang, bertempat di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Benteng Vredeburg dan Taman Budaya Yogyakarta. Dikatakan Priska, salah satu panitia ketika berkunjung di Bernas Jogja, perencanaan dan persiapan acara tersebut cukup lama dikarenakan gelaran acaranya cukup kolosal, serta salah satu kegiatan dalam acara nanti berupa pembuatan batik yang akan melibatkan siswa SMA/SMK di Yogyakarta dan kegiatan‑kegiatan lainnya yang juga melibatkan masyarakat umum.
Adapun seluruh kegiatan dalam event akbar "Angkringan Budaya" SMA Negeri 3 Yogyakarta, terbagi dalam empat sesi, Pra Puncak Acara meliputi pembuatan batik secara bersama‑sama oleh siswa SMA/SMK seluruh Yogyakarta, Ekspedisi Patilasan Bumi Mataram, Saresehan Budaya dan pementasan teater sebagai penutup.
Festival Budaya meliputi peresmian batik motif Padmanaba oleh Sri Sultan HB X, pembagian batik motif Padmanaba kepada masyarakat dan penampilan seni budaya dari siswa SMA/SMK se Yogyakarta. Sementara Pameran Patilasan Bumi Mataram, meliputi pameran fotografi, pameran benda kesenian klasik Jawa, pameran batik klasik dan karya instalasi seni dari siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta. Sesi penutup adalah pementasan Teater Jubah Macan, berjudul Opera Sutawijaya, yang merupakan penampilan kelompok teater SMA Negeri 3 Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar